Alumni SMA Negeri Srengat 1997 Gelar Kopdar di Joglo Hand Asta Sih: Reuni, Refleksi dan Rencana Masa Depan
UMKM Blitar - Nuansa kehangatan dan penuh semangat terpancar di Joglo Pendapa Ageng Hand Asta Sih, Togogan - Blitar, Sabtu lalu, saat para alumni SMA Negeri Srengat (Smangat) angkatan 1997 berkumpul dalam acara kopi darat (kopdar) silaturahmi. Setelah sempat tertunda pada momen Idulfitri lalu, reuni kali ini menjadi momentum penting untuk mempererat kembali persaudaraan dan merancang langkah kolektif ke depan.
Digelar dalam suasana santai dan penuh kekeluargaan, pertemuan ini dihadiri oleh alumni dari berbagai daerah dan latar profesi. Bukan hanya sekadar bernostalgia, acara ini juga menjadi wadah refleksi atas perjalanan hidup masing-masing dan dorongan untuk menjaga koneksi alumni yang lebih solid.
“Kopdar ini bukan sekadar temu kangen, tapi juga bagian dari menjaga energi kebersamaan. Persahabatan ini adalah kekayaan yang tidak tergantikan,”
Lebih dari dua dekade sejak kelulusan, para alumni telah menempuh jalan hidup yang beragam. Namun, semangat dan kedekatan yang terbentuk sejak masa putih abu-abu tetap hidup dan mengakar kuat. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta yang hadir meski datang dari luar kota dan menyisihkan waktu dari kesibukan masing-masing.
“Bagi saya, momen seperti ini adalah titik temu yang memberi semangat baru. Sebagai lulusan Smangat ’97, saya merasa bangga bisa hadir dan tetap terhubung.”
Dalam sesi diskusi yang berlangsung cair, muncul berbagai gagasan untuk mengembangkan jaringan alumni menjadi wadah yang bermanfaat secara sosial dan profesional. Mulai dari rencana kegiatan sosial, beasiswa internal, hingga agenda pertemuan rutin yang lebih terstruktur.
“Saya merasa bahagia bisa hadir. Suasananya hangat, penuh cerita dan tawa. Kita seperti kembali ke masa remaja, tapi kini dengan perspektif yang lebih dewasa.”
Joglo Hand Asta Sih yang asri dan bernuansa tradisional menjadi latar sempurna untuk menampung energi kebersamaan para alumni. Selain ramah tamah, acara juga diisi dengan makan bersama, saling bertukar cerita kehidupan, hingga sesi foto bersama yang menjadi penanda kebersamaan.
Harapannya, kegiatan serupa bisa terus berlangsung secara berkala dan memberikan manfaat lebih luas, tidak hanya bagi alumni tetapi juga untuk masyarakat sekitar.
Silaturahmi ini adalah pengingat bahwa waktu boleh berlalu, namun nilai-nilai kebersamaan tidak akan pernah usang. SMA Negeri Srengat angkatan 1997 kembali menunjukkan bahwa ikatan alumni bukan sekadar memori, melainkan juga kekuatan sosial yang dapat dirawat, digerakkan, dan diwariskan.
